ayam Black Sumatra pertamakali di perkenalkan dan diimpor oleh peternak AS bernama J. Butters dari Boston dan dikirim dari Angers point di Sumatera (Indonesia) pada tahun 1847.
bagi
sebagian orang saat ini hanya memandang Black Sumatra sebagai ayam hias,tetapi
sebenarnya di balik keindahan dan kecantikan ayam ini tersembunyi sifat yang
sesungguhnya yaitu ayam petarung.
pertama
kali di import ke amerika serikat Black Sumatra di gunakan dan di perkenalkan
sebagai ayam petarung dan ketika disilangkan dengan jenis ayam lokal american
game atau yang di kenal masyarakat indonesia sebagai ayam
philipine,menghasilkan persilangan yang sangat sukses.
Mereka terbukti sangat akurat, cepat dan agresif, darah sumatra sampai sekarang masih bisa di lihat di dalam silangan ayam american game yaitu dengan di tandai adanya warna hitam di kaki,paruh dan warna bulu maupun mata dari beberapa jenis american game modern saat ini.
dahulu
kala para Penduduk di sumatra menjebak dan menangkap Black Sumatra di hutan
saat musim kawin ketika sifat tarung dan dominasi wilayah sangat tinggi untuk
di tarungkan dan biasanya Setelah akhir musim kawin ayam dilepaskan kembali.
Beberapa spesimen Black Sumatra liar ini kawin dengan beberapa ayam Local
betina dan berkembang biak sehingga tercipta berbagai macam ayam lokal jenis
baru di sumatra.
Black
Sumatra menunjukkan fitur pheasant. Karena ekor panjang, karakter dan
pertumbuhan taji dua atau tiga beberapa ilmuwan percaya bahwa mereka adalah
kerabat dekat dari keluarga burung. Setelah pengenalan pertama Black Sumatera
ke Inggris pada tahun 1850-1852 dengan nama "burung Melayu" dan ke
german pada tahun 1885 sebagai "Black Yokohama" mereka
kemudian berkembang biak lebih banyak dan lebih digunakan untuk tujuan pameran
ayam hias. ayam Black Sumatra dikenal juga sebagai ayam yang cukup baik dalam
bertelur dan mengasuh anak-anaknya.
Mereka sangat aktif dan waspada dan sering menggunakan kekuatan sayap mereka untuk terbang vertikal dan menghindari bahaya ataupun untuk migrasi ke luar daerahnya,black sumatra tercatat sanggup untuk terbang sejauh 2,5 Mil dengan menumpang arah laju angin.
Ciri-Ciri Pejantan Ayam Sumatra
- Berat rata-rata 2 kg, termasuk kecil bila dibandingkan dengan jenis ayam lokal unggul yang lain. Bentuk badan atletis, dengan dada bidang, kelihatan kekar dan sigap.
- Bulu hias pada leher pendek-pendek tetapi lebat sekali, berwarna oranye dan merah darah.
- Sedangkan warna kuning, merah menyala, ungu, hijau mengkilap menghiasi bulu punggung dan pinggangnya.
- Bulu badan sebelah bawah dan bulu dada berwarna hitam.
- Bulu sayap kaku, pendek berwarna hitam kehijau-hijauan bercampur warna coklat, putih dan abu-abu.
- Bulu ekor lebat, keras, panjang menjuntai, tetapi tidak menyentuh tanah.
- Paruhnya besar, pendek, kuat sekali, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
- Matanya agak tersembunyi, berwarna merah kehitam-hitaman, kelihatan galak berapi-api.
- Jenggernya berbentuk jamangan, kecil dan berwarna merah kehitam-hitaman.
- Demikian pula pial dan cuping telinganya kecil, berwarna merah kehitam-hitaman.
- Kakinya panjang dan kekar, dengan sisik-sisik besar teratur rapat berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
- Jari-jari kakinya panjang, kokoh, warnanya hitam kusam.
- Kuku-kukunya panjang, runcing, berwarna hitam abu-abu.
- Telapak kakinya halus, berwarna kuning jerami.
- Tajinya mencuat tajam, panjang, berbonggol besar dengan warna abu-abu hitam kusam.
- Suara kokoknya bernada tinggi.
Ciri-Ciri
Betina Ayam Sumatra
- Berat rata-rata 1,5 kg.
- Bentuk tubuhnya kelihatan agak tambun tetapi lebih kecil dari pada pejantannya.
- Jenggernya berbentuk jamangan, kecil, berwarna hitam kemerah-merahan.
- Pialnya juga kecil berwarna merah darah.
- Matanya besar, letaknya agak tersembunyi, berwarna hitam.
- Paruh besar, pendek, berwarna abu-abu kehitam-hitaman.
- Bulu badan kebanyakan berwarna hitam, hitam kehijau-hijauan bergaris-garis putih atau coklat kemerah-merahan bergaris-garis kuning.
- Tulang sayap kokoh dengan bulu-bulu keras.
- Bulu ekor pendek menyempit pada ujungnya.
- Kaki bersisik kecil-kecil, rapat, berwarna hitam kecoklat-coklatan, demikian pula pada jari-jari kaki yang besar dan kuat.
- Kukunya panjang, runcing dan melengkung, berwarna hitam kusam.
- Telapak kakinya halus, berwarna kuning jerami.
Ciri-Ciri
Telur Ayam Sumatra
- Ukuran sedang, warnanya putih kecoklat-coklatan, berbentuk oval memanjang.
- Setelah dierami induknya selama 21 hari, akan menetaskan anak ayam dengan bulu kapas berwarna kuning pucat berbercak-bercak coklat kehitam-hitaman.
saat ini yang di akui sebagai black sumatra terstandart hanya ada dua varian warna yaitu warna hitam dan abu-abu yang terdiri dari 2 jenis yaitu large black sumatra dan bantam black sumatra.
sekarang black Sumatra tidak digunakan lagi sebagai ayam petarung aktif. Namun di Perancis di mana adu ayam legal, black sumatra telah digunakan lagi sebagai ayam petarung dengan hasil yang sangat baik. walaupun telah di ternakkan untuk tujuan show dan keindahannya selama bertahun tahun di yakini sifat petarung black sumatra tidaklah ikut punah. Pemuliaan dan seleksi yang tepat seharusnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini untuk mengembalikan lagi sifat petarung alami dari ayam Black Sumatra
dalam rentang 200 tahun sejak pertama kalinya di import besar-besaran pada tahun 1800an sekarang di negara aslinya yaitu indonesia black sumatra sudah punah di telan oleh masa penjajahan dan perang pada waktu itu dimana untuk makan saja rakyat indonesia susah apalagi untuk memperhatikan kelestarian jenis ayam ini,sekarang bagi kita para hobies untuk mendapatkan ayam ini harus import dari luar negri,sebuah ironi tersendiri dari seekor ayam legenda yang sangat indah
No comments:
Post a Comment